Rabu, 19 Juni 2013

KARYAKU (by: UCI')

Aku Tak Tau, dan Akupun Tak Mau Tau

Aku tak tahu harus cerita dari mana??? Tapi, yang aku tahu saat ini hanyalah "kalau aku mulai suka dan jatuh cinta kepadanya". Aku tak tahu mengapa aku bisa jatuh hati kepadanya. Aku suka senyumannya, perhatiannya, kebaikannya, dan yang paling aku suka darinya yaitu "kegilaannya, bukan gila, tapi sedikit gila", hehehe., dan aku juga  suka canda tawanya. Hehehe.... Nggak perduli orang mau berkata apa tentangnya, aku suka dia apa adanya, bukan ada apanya. Yang terpenting saat ini adalah dia mampu mengisi hatiku yang kosong ini, di saat suka maupun duka, dia mampu merekahkan senyuman di bibirku yang sebelumnya enggan untuk merekah, dia juga mampu membangkitkan semangatku di saat hatiku sedang mendung. Dia... Dia... Dan hanya Dia.... (tutur salah satu mahasiswi dari Universitas yang ada di Semarang).
Namanya Sisil, dia adalah salah satu mahasiswi dari Universitas di Semarang semester 1 Mahasiswa Baru (MaBa). Berawal dari suatu acara yang diselenggarakan salah satu komunitas di Universitas Sisil. Disinilah awal dia mengetahui cowok yang belum ia kenal sebelumnya, nama cowok itu adalah Arif, dia adalah ketua dari komunitas tersebut, yang sekarang sudah digantikan dengan ketua berikutnya. Karena dia sudah memasuki semester tua (iya, tau sendiri mau sekripsi). Awalnya Sisil tidak begitu memperhatikan si cowok itu. Sisil malahan memperhatikan ketua komunitas yang sekarang, karena ketua yang sekarang adalah kakak dari sahabatnya sendiri. Iya, dia adalah mas Yosi, kakak dari Yosa sahabatnya.
Suatu ketika, ada suatu acara yang mengharuskan Sisil dan temen-temen yang lain menghadirinya, namun masalahnya ada syarat yang harus dipenuhi untuk menghadiri acara tersebut, syaratnya yaitu harus memakai jas dari Universitas, berhubung jas mahasiswa baru (MaBa) belum jadi, Sisil dan temen-temen berlomba-lomba meminjam kepada kakak tingkat mereka. Sisil meminjam kepada mas Yosi dan mas Yosi pun meminjamkan jasnya untuk Sisil. Sedangkan ada salah satu temen Sisil namanya Wina yang belum mendapatkan jas. Dan dia pun meminjam kepada Mas Arif, soalnya dia adalh tetangganya Wina. Sisil pun diajak untuk menemani Wina mengambil jas tersebut ke Kosnya mas Arif.
Sesampai di kosnya mas Arif, mereka pun dipersilahkan untuk singgah sebentar. Di sana, mas Arif dan Wina asyik ngobrol, sedangkan sisil sibuk menonton tv, dan sesekali sisil diajak ngobrol mas Arif. Sisil sok cuwek, dan sesekali juga menatap matanya Mas Arif begitu sebaliknya mas Arif juga. Dalam hati Sisil berkata "mas Arif kayaknya orangnya nggak baik deh". Dan akhirnya mereka pun pulang dari kosnya mas Arif. Di jalan Wina ngomong kalau tatapannya mas Arif ke Sisil berbeda.
"Sil, cara pandang mas Arif ke kamu berbeda deh." Kata Wina.
"Berbeda gimana?" tanya Sisil.
"Mas Arif ngobrol sama aku, tapi pandangan matanya ke kamu kok Sil." Jawab Wina.
(Sisil terbelalak) "apa iya? Ah, itu perasaanmu aja kali Win". Ujar Sisil.
"Iya kok, aku lihat sendiri kok." tutur Wina.
Meskipun Wina ngomong panjang lebar tentang mas Arif, Sisil malahan ngeles terus dan udah nggak peduli dengan apa yang diomongkan Wina.
Sisil pun kepikiran terus dengan apa yang dikatakan Wina, tapi dia tidak begitu serius memikirkannya, soalnya kata Wina mas Arif udah punya kekasih.
Pernah ada kejadian yang membuat sisil sebel yaitu tak sengaja Sisil lagi FBan, dan saat yang bersamaan mas arif juga lagi Fban, dan mas Arif update status, Sisil menyukai status mas Arif, dan pernah juga mengoment status mas Arif. Dan saat itu juga ada inbok masuk dari cewek dengan nama Zia.
Zia       : "tongkrongin terus tu fbnya Mas Arif."
Sisil: "ouwalah... Mbak kekasihnya Mas Arif ya? Hehe.. Tenang aja ya mbak, aku nggak bakalan ngrebut Mas Arif dari mbak kok.... Hehehe :)
Balesan inbok dari Sisil tidak dibales lagi. Dan, karena itulah Sisil jarang menyukai ataupun mengomentari status mas Arif lagi. Sisil malahan inbokan dan smsan sama temennya mas Arif.
Selang beberapa waktu saat memasuki semester 2, tiba-tiba mas Arif mengechat Sisil namun ngechatnya karena temennya. Namun, dari situlah kedekatan antara Sisil dan Mas Arif dimulai. Hampir setiap malam mereka chatingan sampai larut malam, mengobrol tentang kehidupan mereka, bercanda tawa, gombal-gombalan nggak jelas, dan akhirnya tukeran no.hp. Hampir setiap hari mereka chatingan dan smsan. Sekarang Sisil yang dulu beda dengan Sisil yang sekarang, Sisil yang sekarang banyak senyumnya daripada sedihnya kalau tentang cinta. Maklum, Sisil belum bisa move on dari mantan kekasihnya yang dulu, namun setelah kedatangan mas Arif  kehidupan percintaan Sisil seakan kembali ceria lagi. Sisil sangat bahagia memiliki mas Arif yang selalu menemaninya, walaupun hubungan mereka nggak jelas alias HTS (Hubungan Tanpa Status).
Suatu ketika ada acara yang diselenggarakan di kampus, dan mas Arif adalah salah satu pengisi acara tersebut. Dengan senangnya, Sisil pun antusias menonton acara tersebut. Namun, di sisi lain Sisil agak sedih dan kecewa karena mas Arif disms nggak dibales, dan ternyata mas arif mengirim pesan lewat fb kalau dia nggak punya pulsa. Sisil dan temen-temennya menuju kampus menonton acara tersebut. Sisil sempet bete dan bosan menontonnya, karena mas Arif belum datang, tapi selang waktu yang belum begitu lama mas Arif datang, Sisil pun jadi senang. Dan tak sengaja waktu sisil mencuri-curi pandang ke mas Arif, dia juga lagi nglihatin Sisil. Sisil sempat malu, tapi mas Arif tersenyum kepadanya, dan Sisil pun membalas senyumannya. Berhubung acaranya didalam ruangan dan Sisil di dalam ruangan, sedangkan mas Arif di luar ruangan jadi Sisil susah untuk melihat mas Arif. Sisil terus menerus melihat ke luar, dan Sisil ketahuan curi-curi pandang ke mas Arif, tapi mas Arif juga sama dengan apa yang dilakukan sisil cp" (curi pandang cari perhatian). :)
Dan tiba saatnya band dari mas Arif tampil, tapi Sisil nggak bisa lihat mas Arif karena tertutup sama penonton lain, tapi Sisil merasa cukup puas. Sisil mengajak temen-temennya pulang, tapi tidak ada yang mau, dan dia merasa bete. Tapi, untungnya ada sms masuk dan kalian tau itu sms dari siapa? Mas Arif...iya benar sekali, Sisil senang bukan kepalang dapat sms dari mas Arif. Tapi sayang, mas Arifnya udah pulang ke kos. Sisil agak kecewa.
Mas Arif: "masih disana nggak dek?"
Sisil     : "iya mas, masih nih. Mas udah pulang kah?"
Mas Arif: "iya, udah di kos ni dek, tadi pulang bareng temen sekos. Tadi bareng temenmu nggak dek?"
Sisil          : "ouwalah... Eah mas bareng temen sekamar.. Pengen pulang juga ni mas,tapi temen" diajak pulang pada nggak mau ni... ":(
Mas Arif: "lha mau pulang dulu dek?" :P
Sisil     : "he'em mas. Tapi nggak berani." Hehehe :)
Mas Arif: "apa tak anter dek?" :P
Sisil     : "heeeemmmm...iya mau mas.. tapi mas dimana?" :)
Mas arif: "aku di parkiran dek... ayo..."
Sisil     : "sungguh mas?"
Mas Arif: "iya dek."
Sisil     : "yakin? Aku keluar lho..."
Mas Arif: "iya dek, padahal udah tak tunggu" lho.." :P
Sisil     : "iya mas, ni aku keluar."
Dan akhirnya Sisil dianter pulang mas arif, karena jarak dari kampus ke tempatnya Sisil nggak begitu jauh, jadi mereka berdua hanya ngobrol sedikit saja. Dan akhirnya Sisil sampai juga dan pamitan sama mas Arif. Saat itu perasaan Sisil campur aduk senang bukan kepalang dan sedikit grogi sama mas Arif dan Sisil pun mengirim pesan kepada mas Arif.
Sisil     : "makasih ya mas..." :)
Mas Arif: "sama-sama dek, tadi bener mau pulang nggak dek?" :P
Sisil     : "iya mas, udah capek." :)
Mas Arif: "sana dek istirahat dulu. Apa jangan" nggak bisa tidur ya?" :P
Sisil     : "heeeemmmm.... Eah, mas tau aja.. Lho... Yeee... Bisa lah mas." :P
Mas Arif: "hehe... Ya udah dek, met tidur aja yah, ayo cepetan tidur dek, yang besuk ada kuliyah pagi." :P
Sisil     : "iya mas... Mas juga ya... Met istirahat aja ya mas... Malem..." ;)
Mas Arif: "iya adek." ;)
Waktu berjalan seperti biasanya, hari-hari sisil dipenuhi dengan canda tawa yang selalu menghiasi wajahnya. Tentang mas Arif, Sisil selalu bercerita kepada temen" sekamarnya yaitu Tata, Nung, Ning, dan Wul. Dengan berbagi cerita kepada mereka, semua beban yang ada dipikiran Sisil agak berkurang dan Sisil sangat bahagia memiliki teman" yang selalu baik kepadanya seperti mereka semua. Mereka semua sudah dianggap Sisil sebagai keluarganya sendiri bila berada di Semarang.
Dan... Sama seperti biasanya hampir setiap hari Sisil dan mas arif smsan nggak ada hentinya. Sisil merasa ada yang kurang jika sehari tidak smsan sama mas Arif. Sisil merasa nyaman bila smsan sama mas Arif. Tapi, yang jadi tanda tanya besar dalam benak Sisil yaitu apakah Mas Arif punya perasaan yang sama sepertinya, atau malahan mas Arif hanya sekedar menganggap Sisil seorang adek? Sisil selalu berfikiran seperti itu, tapi tak sedikitpun Sisil mencoba untuk bertanya kepada mas Arif. Bukan karena gengsi atau apa? Tapi menurut Sisil itu adalah privasinya mas Arif dan Sisil nggak mau ke GRan dengan apa yang sudah dilakukan mas Arif kepadanya. Mungkin waktu yang bisa menjawab dari semua pertanyaannya Sisil. Allahhualam.
Selama 4 hari ini Sisil sms mas Arif nggak masuk, dan nonya mas Arif  juga nggak aktif, Sisil merasa BeTe. Tapi mas Arif sudah bilang kalau dia sedang pulang kampung, dan berhubung rumahnya di desa, sinyal pun sulit dijangkau. Hanya sesekali sms bisa masuk dan itupun kebetulan. Sisil merasa kehilangan sosok mas Arif selama 4 hari.
4 hari pun berlalu dan hari ini mas Arif pulang Semarang lagi. Yah... Smsan pun berlanjut. Dan hari ini di kampus Sisil ketemu sama mas Arif tepatnya di perpustakaan. Sisil nggak nyangka bisa bertemu dengan mas Arif. Saat mas Arif masuk ke perpus dia tersenyum, di kira Sisil yang disenyumi, eh... Ternyata temen satu kosnya yang disenyumi. Wajah Sisil pun memerah karena malu. Tapi, berikutnya mas Arif menatap Sisil dan tersenyum, Sisil pun membalas senyumannya. Seperti waktu ada acara di kampus, Sisil curi" pandang ke mas Arif, dan sesekali pula ketahuan sama mas Arif. Saat itu hati Sisil sangat bahagia sekali. Tapi. Tak berapa lama mas Arif keluar. Dalam hati sisil sedikit kecewa. Tiba" mas Arif mengirim pesan ke Sisil, padahal tadi juga Sisil mau sms mas Arif, tapi keburu sms dari mas Arif masuk.
Mas Arif: "Owh ternyata."
Sisil     : "hehehe... Owh ternyata juga. Mas mau kemana?"
Mas Arif: "ayo dek kalau ikut ke ruang dosen." :P
Sisil     : "ngapain mas? Nggak ah mas, aku ada kelas nih. :P
Mas Arif: "ya... Semangat berarti ya dek. :P
Sisil pun menuju ke kelas, namun waktu melewati kantor nggak sengaja Sisil melihat mas Arif, dan mas Arif pun tersenyum kepada Sisil dan Sisil pun membalas senyumannya. Sisil sangat senang banget hari ini bisa bertemu dan melihat senyuman mas Arif yang merekah di bibirnya. Terasa Sisil terbang melayang-layang di udara, saking bahagianya. Dan nggak tau ini kebetulan atau jodoh, waktu pulang Sisil ketemu sama mas Arif lagi. Wah.. Sisil mengira bahwa hari ini adalah hari yang paling membahagiakan buat dirinya. So sweet.... Kata Sisil sambil berlari-lari kecil kegirangan.
Seperti biasanya hari ini Sisil kuliyahnya hanya mengumpulkan tugas, sembari menunggu jam kuliyah lagi Sisil pun menghabiskan waktu di perpustakaan walaupun hanya sekedar cari yang adem" atau fban. Sisil ditemani oleh Nisa temen satu rombelnya dari semester satu. Mereka asyik ngobrol, dan tiba-tiba Sisil tak sengaja melihat keluar jendela, dan dia pun menemukan sosok cawok yang tak asing baginya, yaitu Mas Arif, namun Sisil keburu keluar karena jam kuliyah segera dimulai dan bergegas meninggalkan perpustakaan, tapi tak sengaja waktu keluar dari pintu masuk dia bertemu dengan mas Arif, kemudian dia memanggil
"Mas". Kata Sisil.
Owh iya dek. Jawab mas Arif sambil mengangkat telfon.
Sisil terlihat agak kecewa, tapi senang juga. Waktu berlalu, jam kuliah Sisil pun segera di mulai. Tiba-tiba terdengar suara HP Sisil bergetar, dan ternyata sms dari mas Arif.
Mas Arif: "Ouwalah ternyata... Aku tadi nggak liat dek." ;)
Sisil     : "iya mas... Nggak apa" kok mas.. Aku tau, tadi mas sibuk telfonan kok." ;)
Mas Arif: "mau kuliah ya dek?"
Sisil     : "iya mas..." ;)
Mas Arif: "semangat ya dek." ;)
            Entah ini kebetulan atau apa? Hari berikutnya, Sisil melihat Mas Arif, tapi mas Arifnya nggak tau Sisil. Berhubung Sisil ada kelas, diapun bergegas memalingkan pandangannya dari mas Arif dan cepat-cepat masuk ke kelas. Sebelum kelas dimulai Sisil bertemu teman sekamarnya yaitu Wul.
“Sil, aku tadi lihat Mas Arif lho...” Cibir Wul.
“Aku juga liat kok...” Balas Sisil :P
“Ouwh...syukur deh, udah dulu Sil, aku masuk kelas dulu udah ada dosennya. Daaaa...” Pamit Wul sambil melambaikan tangan.
“iya...daaa..” balas Sisil melambaikan tangannya juga.
Jam kuliahpun telah usai, Sisil ditemani Nisa sahabatnya menuju ke mushola untuk sholat dzuhur, karena masih ada satu makul lagi. Dan entah ini kebetulan lagi atau mungkin jodoh (ngarep Sisil), waktu pake krudung di mushola Sisil melihat Mas Arif, dan dengan senyumannya yang manis mas Arifpun tersenyum kepada Sisil dan Sisilpun membalas senyumannya.
Waktu demi waktupun berlalu, kehidupan Sisil berjalan seperti biasanya, begitupun dengan mas Arif. Dan, tak sengaja waktu Sisil kluar dari kelas dia bertemu dengan mas Arif, Sisil agak malu dan mukanya mulai memerah, tapi sebaliknya dengan mas Arif  dia kelihatan agak santai dan jaim. Mas Arif berjalan diiringi Sisil dibelakangnya. Mas Arif memelankan langkahnya.
“kuliah dk?” tanya mas Arif kepada Sisil tiba-tiba.
“iya mas.” jawab Sisil.
“Kuliah ap dk?” tanya mas Arif.
“Pkn mas.” jawab Sisil.
“Bu Renggani ya? Nggak ada ntar dk.” kata mas Arif sambil tersenyum geli.
“hu’emp mas. Amiiiiiiinn mas... ntar biar langsung pulang.” jawab Sisil sambil nyengir.
“iya udah, duluan ya dk.” ujar mas Arif sambil bergegas meninggalkan Sisil.
“iya mas.” jawab Sisil lemah yang tak mau ditinggalkan mas Arif, sembari menatap mas Arif dalam.
            Hari ini Sisil pulang, dan diapun sebelum pulang pamitan sama mas Arif. Walau hanya sekedar lewat sms. Dan di hari ini juga mas Arif pulang, dan Sisil baru tau waktu dijalan ketika membuka statusnya mas Arif. Dan ketika itu juga mas Arif juga sms Sisil, tapi Sisil nggak tau karena Hpnya di taruh didalam tas.

            Selama pulang kampung, Sisil hanya sesekali dapat balesan sms dari Mas Arif  karena terhalang oleh ketiadaan sinyal di daerahnya Mas Arif. Mulai itu, keadaan jadi berubah Sisil dan Mas Arif jarang smsan apalagi bertemu. Dan dari saat itu juga Sisil hanya memendam perasaannya kepada Mas Arif. Sisil nggak tahu dan nggak mau tau mengapa itu bisa terjadi. Yang Sisil tahu hanya satu yaitu bahwa dia benar-benar sayang sama Mas Arif.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar